DAMPAK RELOKASI PEMUKIMAN AKIBAT PEMBANGUNAN WADUK JATI GEDE DALAM PERSPEKTIF PERUBAHAN SOSIAL
DOI:
https://doi.org/10.32534/jsfk.v12i01.1451Abstract
Tujuan mengadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak tentang relokasi pemukiman dari persepsi masyarakat terhadap pembangunan Waduk Jatigede dalam perspektif perubahan sosial pada di Desa Sukamenak, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang. serta faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi timbulnya persepsi yang muncul di benak masyarakat yang terkena dampak pembangunan Waduk Jatigede. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dimana penelitian kualitatif bertujuan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah serta mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum, dan Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dampak pembangunan waduk jatigede di desa sukamenak secara umum persepsi tentang relokasi pemukiman warga terhadap arah perubahan sosial masyarakat desa sudah cukup sesuai dengan kriteria faktor penerimaan dalam teori persepsi. Umumnya konsep diri yang dimiliki oleh warga yang berada di daerah relokasi di desa sukamenak sangat baik dan positif. Begitu pula dengan nilai dan sikap, nilai dan sikap yang dimiliki warga desa sukamenak sangat menerima dan terbuka terhadap perubahan. Namun harapan dari warga masyarakat yang terkena dampak pembangunan waduk jatigede ini sangat tinggi, mereka sangat berharap agar pemerintah dapat memenuhi harapa dari warga masyarakat yang tinggal di daerah relokasi di desa sukamenak. Karena secara perbandingan, tempat tinggal mereka yang sekarang tidak lebih baik jika dibandingkan dengan tempat tinggal warga yang terkena dampak pembangunan waduk jatigede sebelumnya. Sadangkan variabel lain yaitu arah perubahan sosial lebih ke arah perubahan sosial yang kurang begitu baik (regresif), karena dari segi lokasi, daerah relokasi menjadi sulit terjangakau. Selain itu belum memadainya faktor akses pendukung seperti sarana prasarana maupun akses transportasi yang belum sepenuhnya sesuai harapan menjadi penilaiannya bahwa arah perubahan sosial lebih condong ke regresif bukan progresif. Berdasarkan kesimpulan studi, maka meningkatkan sarana maupun prasarana perlu dilakukan di daerah relokasi dengan program- program peningkatan dan pemberdayaan ekonomi namun pelaksanaannya tetap dikoordinatori oleh pemerintah.
Keywords:
Relokasi, Pembangunan Waduk Jati Gede, Perubahan SosialReferences
Edi Suharto. 2008. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik, Alfabeta
Ginandjar Kartasasmita. 1996. Pembangunan untuk Rakyat : Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta : PT. Pustaka Cidesindo,
H.B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press
Hadari Nawawi. 2005. Penelitian Terapan.Yogyakarta:Gajah Mada University.
http://m.kompasiana.com http://m.metrotvnews.com
http://sumedangonline.com
Jacobus Ranjabar. Perubahan Sosial – Teori- Teori Dan Proses Perubahan Sosial Serta Teori Pembangunan. Bandung : Alfabeta
Moeis, S., 2009. Pembangunan Masyarakat Indonesia Menurut Pendekatan Teori. Modernisasi dan Teori Dependensi, Diskusi Jurusan Pendidikan Sejarah,. Bandung: FPIPS UPI Bandung
Opan S.Suwartapradja. 2012. Sumber Daya Aquatic dan Penyerapan Tenaga Kerja. (Studi Kasus Pada Perikanan “KJA” di Perairan Waduk Cirata Jawa Barat). Volume 1 No. 2 Agustus 2012 Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Peneliti PPSDAL dan PPK- SDM-. LPPM Universitas Padjajaran.
Riadi, Muchlisin. 2012. Definisi, Fungsi dan Bentuk Keluarga.
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: P.T.Raja. Grafindo
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta
Sumedang Ekspres, 2015