LEVEL PEMBERIAN MOL BONGGOL PISANG TERHADAP KUALITAS FISIK SILASE JERAMI JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA
DOI:
https://doi.org/10.32534/jkd.v17i2.7838Keywords:
MOL bonggol pisang, silase jerami jagung, kualitas fisik, pakan ternak ruminansiaAbstract
Pemanfaatan limbah pertanian seperti jerami jagung dan bonggol pisang sebagai pakan ternak ruminansia melalui proses fermentasi adalah cara kreatif untuk meningkatkan nilai gizi dan mengurangi dampak pada lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pemberian Mikroorganisme Lokal (MOL) bonggol pisang berdampak pada kualitas fisik silase jerami jagung yang digunakan untuk pakan ternak ruminansia. Meskipun jagung merupakan limbah pertanian yang potensial, memiliki kandungan serat tinggi dan nilai gizi rendah. Karena itu, untuk meningkatkan kualitasnya, jagung harus diproses melalui fermentasi silase. Mol bonggol pisang digunakan karena mengandung mikroorganisme dekomposer seperti Bacillus sp., Aeromonas sp., dan Aspergillus niger, yang dapat membantu proses fermentasi dan memiliki karbohidrat tinggi yang memberi mikroba energi. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain acak lengkap non-faktorial (CRD) dengan enam perlakuan dan empat ulangan selama periode 21 hari, dari 4 hingga 25 Juni 2025. Untuk perlakuan, molase batang pisang (MOL) diaplikasikan dengan dosis 0 mililiter (kontrol), 15 mililiter, 25 mililiter, 35 mililiter, 45 mililiter, dan 55 mililiter per kilogram jagung. Parameter yang diamati meliputi pH, aroma, warna, tekstur, dan kandungan air silase. Hasil menunjukkan bahwa penambahan MOL pada batang pisang tidak secara signifikan mempengaruhi semua parameter uji (pH 3,83–4,23; kandungan air 42,75–46,50%), menunjukkan bahwa proses fermentasi berhasil. Meskipun tidak signifikan secara statistik, perlakuan J5 (55 ml MOL) mungkin telah meningkatkan rasa dan kandungan air. Oleh karena itu, MOL batang pisang dapat digunakan dalam produksi silase jerami jagung, tetapi dosis yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk mencapai efek yang signifikan.
References
Anwar, R., & Rokhayati, U. A. (2020). Fermentasi Batang Pisang Sepatu (Musa Paradisiaca Forma Typica) Terhadap Palatabilitas Sapi Bali (Bos Sondaicus). Jambura Journal of Animal Science, 3(1), 8–15. https://doi.org/10.35900/jjas.v3i1.2384
Anam, C., N, S. Rahayu, dan M, Baedowi. 2003. Aktivitas Enzim Bromelin terhadap Mutu Fisik Daging. Jurnal Seminar Nasional dan Pertemuaan Tahunan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Peranan Industri Dalam pengembangan Produk Pangan Indonesia Yogyakarta.
Badan Standardisasi Nasional. 2009. Standar Nasional Indonesia Nomor 3148.2 Pakan Konsentrat – Bagian 2 : Sapi Potong.BSN.Jakarta
Fauzi, F. Al, Herawati, E., & Nurhayatin, T. (2021). Kandungan Nutrisi Silase Batang Pisang (Musa sapientum) Dengan Level Molasses Yang Berbeda Sebagai Pakan Alternatif Ternak Ruminansia. Seminar Nasional Pertanian, 189–197.
Herlianie.2015. Karakteristik Fisik Silase Campuran Daun Ubikayu (Manihot esculenta) dan Rumput Kumpai (Hymenachine ampleexicaulis). Jurnal Ilmu Hewani Tropika 4( 2). Fakultas Peternakan Universitas Kristen Palangka Raya. Desember 2015.
Handayani, S., & Saleh, . (2018). kandungan fraksi serat silase kulit pisang kepok ( musa paradisiaca ) dengan penambahan level dedak dan lama pemeraman yang berbeda. 15(1).
Inrianti, Tuhuteru, S., & Paling, S. (2019). Pembuatan Mikroorganisme Lokal Bonggol Pisang pada Kelompok Tani Tunas Harapan Distrik Walelagama, Jayawijaya, Papua. Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(3), 188–194. https://doi.org/10.29244/agrokreatif.5.3.188-194
Jaelani, A., Tintin, R., & Misransyah. (2018). Pengaruh Penambahan Suplemen Organik Cair (SOC) dan Lama Penyimpanan Terhadap Derajat Keasaman (pH) dan Kualitas Fisik Pada Silase Batang Pisang (Musa Paradiscia). Ziraa’ah, 43(2014), 312–320.
Jati, P. Z., Novita, M., Zaki, M., Aswara, D., & Setiawan, B. D. (2022). Pelatihan Pembuatan Silase Fermentasi Batang Pisang sebagai Subtitusi Penggunaan Hijauan di Kelompok Tani Mekar Jaya Kampung Pinang, Sebatang Timur Kecamatan Siak, Provinsi Riau. JES-TMC Journal of Engineering Science and Technology Management Social and Community Service Social and Community Service, 1(1), 34–38.
Miftahudin, Liman, dan Farida Fathul, 2015. Pengaruh Masa Simpan Terhadap Kualitas Fisik Dan Kadar Air Pada Wafer Limbah Pertanian Berbasis Wortel .Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 3(3): 121- 126, Agustus 2015
Mirni L, Ismudiono, Koesnoto S, Sri Chusniati, Nanik Hidayatik, Vina E.V.F. 2012
karakteristik silase pucuk tebu (saccharum officinarum, linn) dengan penambahan lactobacillus plantarum. Departemen Peternakan, Departemen Reproduksi Veteriner, Departemen Mikrobiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Agroveteriner 1(1), Desember 2012
Kushartono, B. dan Iriani, N. 2005. Silase Tanaman Jagung Sebagai Pengembangan Sumber Pakan Ternak . Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian.Bogor : Balai Penelitian Ternak
Kushartono. 2000. Penentuan Kualitas Bahan Baku Pakan Dengan Cara
Organoleptik. Balai Penelitian Ternak Bogor.
Karyono, T., Ibrahim, W., & Agustriani, V. (2022). Addition of Local Microorganism Activator (LMA) Banana Cob with Different Coffee Husk Silage Time (Coffea sp) on Nutritional Value of Animal Feed. Bul. Pet. Trop, 3(1), 2022. https://ejournal.unib.ac.id/index.php/buletin_pt/index
Kunlesmana. (2019). Pakan Alternatif Dari Gedebog Pisang Untuk Ternak Ruminansia. Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang. https://peternakan.polbangtanyoma.ac.id/pakan-alternatif-dari-gedebog-pisang-untuk-ternak-ruminansia/
Kurnianingtyas, I. B., P. R. Pandansari., I. Astuti., S. D. Widyawati., dan W. P. S. Suprayogi. 2012. Pengaruh macam akselerator terhadap kualitas fisik, kimiawi, dan biologis silase rumput kolonjono. Tropical Animal Husbandry 1 (1): 7-14.
Lamid, M., Ismudiono., Koesnoto., S. Chusniati., N. Hidayatik., dan Vina E. V. F. 2012. Karakteristik silase pucuk tebu (Saccharum officinarum, Linn) dengan penambahan Lactobacillus plantarum. Agroveteriner 1 (1): 5-10.
Mulyani, S. (2022). Kualitas Fisik Dan Nutrisi Silase Batang Pisang (Musa paradisiaca) Dengan Penambahan Level Tepung Jagung Dan Lama Fermentasi Berbeda.
Pirzan, A. w. 2015. Silase Pakan Komplit berbahan Batang Pisang SebagaiKambing Jantan Peranakan Ettawa. Tesis. Program Pascasarjana universitas Hasanuddin Makasar.
Perry, A. et al., 2003. Meningiomas. Dalam: F. A. Tavassolli & P. Devilee, penyunt. World Health Organization Classification of Tumors. Lyon: IARC Press, pp. 164-172.
Ratnakomala, S. 2006. Pengaruh Inokulum Lactobacillus plantarum 1A-2 dan 1BL-2 terhadap Kualitas Silase Rumput Gajah (Pennisetum purpureum). Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. BIODIVERSITAS. Volume 7, Nomor 2 April 2006 Halaman: 131-134
Retno, I. P. Bambang, W. H. E. Sri, M. Baginda, I. Cahya, S. U. 2013., Kajian Level Kadar Air dan Ukuran Partikel Bahan Pakan Terhadap Penampilan Fisik Wafer. Jurnal Agripet (13) No. 1: 16-21.
Ridwan, R., S. Ratnakomala., G. Kartina., dan Y. Widyastuti. 2005. Pengaruh penambahan dedak padi dan Lactobacillus plantarum lBL-2 dalam pembuatan silase rumput gajah (Pennisetum purpureum). Media Peternakan 24 (3): 117-123.
Badan Standardisasi Nasional. 2009. Standar Nasional Indonesia Nomor 3148.2 “Pakan Konsentrat – Bagian 2 : Sapi Potong”BSN ,Jakarta.
Sebayang, F. 2006. Pembuatan Etanol dari Molases Secara Fermentasi Menggunakan Sel Saccharomyces cerevisiae yang Terimobilisasi pada Kalsium Alginat. Jurnal Teknologi Proses 5 (2) 75-80.
Sarungu, Y. T., Ngatin, A., & Sihombing, R. P. (2020). Fermentasi Jerami sebagai Pakan Tambahan Ternak Ruminansia. Jurnal Fluida, 13(1), 24–29. https://doi.org/10.35313/fluida.v13i1.1852
Simbolon, K. 2008. Pengaruh Persentase Ragi Tape dan Lama Fermentasi Terhadap Mutu Tape Ubi Jalar. Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara
Simanjutak, M. C. (2020). Kualitas Fisik Silase Batang Pisang terhadap Lama Fermentasi yang berbeda. Jurnal Ilmu Peternakan, 1(2), 40–48.
Sutowo, Adelina, & Febrina. (2016). Kualitas Nutrisi Silase Limbah Pisang ( Batang Dan Bonggol ) Dan Level Molases Ternak Ruminansia. Jurnal Peternakan, 13(2),4147.http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/peternakan/article/download/2417/1512
Trisiana, A. F., Destomo, A., & Mahmilia, F. (2021). Pengangkutan ternak: proses, kendala dan pengaruhnya pada ruminansia kecil. Journal Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences, 31(1), 43–53.
Wina, E. 2001. Tanaman Pisang sebagai Makanan Ternak Ruminansia. Jurnal
Wartazoa.11(1):20-27.