Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Pelaksanaan Atraumatic Care di Ruang Anak RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon Tahun 2016
DOI:
https://doi.org/10.32534/jik%20umc.v6i1.248Abstract
Latar Belakang:Anak yang mengalami rawat inap akan memperoleh tindakan invasif yang sering menimbulkanketakutan pada anak adalahinjeksi, pengambilan atau tes sampeldarah, operasi, medikasi dan intervensikeperawatan lainnya. Reaksi anak terhadap tindakan invasif dapat ditunjukan denganreaksi agresif dengan marah dan berontak, ekspresi verbal dengan mengucapkankata-kata marah, tidak mau bekerja sama dengan perawat dan ketergantungan pada orang tua. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi trauma tersebut adalah dengan mengembangkan tindakan yang bersifat atraumatic care.
Metode:Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan metode kuantitatif dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di Ruang Anak RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon yang berjumlah 22 orangdan pengambilan sampel menggunakan metode Total Sampling sebanyak 22 orang. Pengambilan data penelitian dengan menggunakan kuesioner lembar kuesioner dan lembar observasi.Analisa data menggunakan analisa univariat dengan persentase dan bivariat dengan uji korelasi spearman rho.
Hasil:Sebagian besar responden (77,3%) memiliki pengetahuan yang baik dansebagian besar responden (68,2%) memiliki pelaksanaan atraumatic care yang baik.Hasil uji korelasispearman rho diperoleh nilai koefisien korelasi (r) = 0,657 dengan tingkat signifikan (Ï value) = 0,001 (<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan hubungan yang kuat atau Ha diterima artinya terdapat hubungan antara pengetahuan perawat dengan pelaksanaan atraumatic care di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun Kabupaten Cirebon tahun 2016 (r = 0,657, p = 0,001, α = 0,05).
Kesimpulan: Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan perawat dengan pelaksanaan atraumatic care.
Kata Kunci : Pengetahuan,Pelaksanaan Atraumatic Care, Perawat