Penilaian Kualitas Makan Remaja Menggunakan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan Indeks Makan Sehat (IMS)

Authors

  • Nur Aini Program Studi DIII Gizi Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • Priyo Sulistiyono Program Studi DIII Gizi Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

DOI:

https://doi.org/10.32534/niacin.v1i1.4814

Abstract

Latar Belakang: Permasalahan gizi remaja di Indonesia salah satunya adalah rendahnya jumlah dan kualitas konsumsi makanan. Rendahnya kualitas konsumsi makanan disebabkan adanya kebiasaan makan yang tidak sehat seperti melewatkan waktu makan, mengurangi atau melebihkan konsumsi makan, konsumsi makanan cepat saji (fast food) dan snack yang tidak sehat, serta konsumsi makanan tidak memenuhi rekomendasi diet. Kualitas makanan remaja masih banyak yang tidak memenuhi gizi seimbang. Penilaian kualitas makanan di Indonesia menggunakan PGS dan di negara maju penilaian kualitas makanan menggunakan Indeks Makan Sehat (IMS). Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Kualitas Makan Remaja hasil penilaian menggunakan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan Indeks Makan Sehat (IMS). Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan tanggal 8 Februari 2019 di SMA Negeri 3 Kota Cirebon. Populasi penelitian seluruh siswa kelas XI MIPA sebanyak 178 siswa. Sampel 65 siswa diambil secara Proportional Sistematik Random Sampling. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil: Hasil penilaian kualitas makan menggunakan PGS menunjukan 35.4% siswa dengan kategori kurang, jika menggunakan IMS kategori kurang mencapai 96.9% siswa. Simpulan: Penilaian kualitas makan menggunakan dua metode tersebut terjadi perbedaan kategori atau “tidak sama” mencapai 64.6%. Standar nilai kualitas konsumsi makanan IMS lebih tinggi dibandingkan PGS.

Keywords:

IMS, konsumsi, Kualitas Makan, PGS, Remaja

References

Burrows, T. L., Collins, K., Watson, J., Guest, M., Boggess, M. M., Neve, M., Rollo, M., Duncanson, K., & Collins, C. E. (2014). Validity of the Australian Recommended Food Score as a diet quality index for Pre-schoolers. Nutrition Journal, 13(1). https://doi.org/10.1186/1475-2891-13-87

Hardiansyah, A., (2015). Alternatif Indeks Gizi Seimbang Untuk Menilai Kualitas Konsumsi Pangan Anak Usia 2-12 Tahun di Indonesia.

Hardinsyah, (2007). Review faktor determinan keragaman konsumsi pangan. Jurnal Gizi dan Pangan.

Hendriyanto, Y., (2014). Healthy Eating Index Remaja di Kota Yogyakarta dan Padang. Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.

Hong, S., Bae, H. C., Kim, H. S., & Park, E. C. (2014). Variation in meal-skipping rates of Korean adolescents according to socio-economic status: Results of the Korea Youth Risk Behavior Web-based Survey. Journal of Preventive Medicine and Public Health, 47(3), 158–168. https://doi.org/10.3961/jpmph.2014.47.3.158

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kesehatan, R. P. M., (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat

Kristiandi, K., (2015). Analisis Kualitas Konsumsi Pangan Rumah Tangga Dan Status Gizi Balita Pada Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi. Skripsi Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Nopiany, H., (2018). Konsumsi , Pengetahuan Dan Praktik Gizi Seimbang, Serta Status Gizi Siswa Peserta Program Gizi Anak Sekolah Di Cianjur. Institut Pertanian Bogor.

Özcan, B. A., Ye?ilkay, B., Yaldiz, N., & Pehliva, M. (2020). Factors affecting diet quality in adolescents: The effect of sociodemographic characteristics and meal consumption. Progress in Nutrition, 22(4). https://doi.org/10.23751/pn.v22i4.10927

Perdana, S. M., (2014). Alternatif Indeks Gizi Seimbang Untuk Penilaian Mutu Gizi Konsumsi Pangan Wanita Dewasa Indonesia. Akademi Keperawatan Mitra Keluarga, Jl. Bekasi I No. 15a Jatinegara, Jakarta Timur, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Prtanian Bogor, Bogor 16680.

Rahmawati, (2015). Pengembangan Indeks Gizi Seimbang Untuk Menilai Kualitas KonsumsiI Pangan Remaja Usia 13-18 Tahuni Di Indonesia.

Sari, D. M., (2013). Gambaran praktek pedoman gizi seimbang (PGS) pada remaja di MTs. Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Stea, T. H., Vik, F. N., Bere, E., Svendsen, M. V., & Oellingrath, I. M. (2015). Meal pattern among Norwegian primary-school children and longitudinal associations between meal skipping and weight status. Public Health Nutrition, 18(2), 286–291. https://doi.org/10.1017/S136898001400010X

Sugihantono, A. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Tek, N. A., Yildiran, H., Akbulut, G., Bilici, S., Koksal, E., Karadag, M. G., & Sanlier, N. (2011). Evaluation of dietary quality of adolescents using Healthy Eating Index. Nutrition Research and Practice, 5(4), 322–328. https://doi.org/10.4162/nrp.2011.5.4.322

Winpenny, E. M., Greenslade, S., Corder, K., & van Sluijs, E. M. F. (2018). Diet quality through adolescence and early adulthood: Cross-sectional associations of the dietary approaches to stop hypertension diet index and component food groups with age. Nutrients, 10(11). https://doi.org/10.3390/nu10111585

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

Nur Aini, & Priyo Sulistiyono. (2023). Penilaian Kualitas Makan Remaja Menggunakan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan Indeks Makan Sehat (IMS). NIACIN : Nutrition and Food Science Application Journal, 1(1), 11–17. https://doi.org/10.32534/niacin.v1i1.4814

Issue

Section

Articles