PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEBIJAKAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR

Authors

  • Yayuk Yuliyawati Universitas Airlangga
  • Muhammad Kamaluddin universitas muhammadiyah cirebon

DOI:

https://doi.org/10.32534/jsfk.v15i01.1987

Abstract

Kantong plastik merupakan penyumbang sampah plastik terbesar dengan lebih dari 100 miliar kantong plastik digunakan oleh masyarakat setiap tahunnya. Berbagai pendekatan yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi volume sampah plastik sudah dilakukan, salah satunya dengan bank sampah. Kebijakan terbaru dalam menangani sampah plastik adalah kantong plastik berbayar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap upaya pengendalian sampah plastik melalui kebijakan kantong plastik berbayar. Metode penelitian ini adalah studi kasus kualitatif. Informan adalah konsumen yang berbelanja di Supermarket seperti Superindo, Giant Express, dan Minimarket seperti Cirkle K, Indomaret, dan Alfamart di Mulyosari, Surabaya. Metode pengambilan informan menggunakan aksidental. Hasilnya, dari 25 informan, semua informan menyatakan bahwa penggunaan kantong plastik praktis namun sampah kantong plastik dapat berdampak negatif terhadap lingkungan, sedangkan 15 informan menyatakan tidak setuju dengan kebijakan kantong plastik berbayar. 20 informan mengatakan bahwa kebijakan kantong plastik berbayar belum mampu mengurangi volume sampah plastik, dan 17 informan mengatakan pemerintah harus memberikan edukasi kepada masyarakat. Selain itu, seluruh informan menginginkan pemerintah mengganti kantong plastik dengan bahan yang ramah lingkungan. Kesimpulannya mayoritas konsumen menilai kebijakan kantong plastik berbayar belum berdampak besar terhadap pengurangan sampah plastik, dan konsumen menginginkan pemerintah mengganti kantong plastik dengan bahan yang ramah lingkungan.

Keywords:

sampah plastik, kantong plastik, kebijakan kantong plastik berbayar

References

Departemen Kehutanan. (2016). BP2SDM Mendukung Program Pengurangan Penggunaan kantong Plastik. http://bp2sdmk.dephut.go.id/web/index.php/2016/02/26/477/ [11 Mei 2016].

Koswara, S. (2006). Bahaya dibalik Kemasan Plastik. Ebook Pangan.

Kementrian Lingkungan Hidup. (2016). Surat Edaran Dirjen PSLB3 tentang Pengurangan Sampah Plastik Melalui Penerapan Kantong Belanja Plastik Sekali Pakai Tidak Gratis. http://www.menlhk.go.id/berita-104-surat-edaran-dirjen-pslb3-tentang-pengurangan-sampah-plastik-melalui-penerapan-kantong-belanja-plast.html [11 Mei 2016].

Liputan 6. (2016). Daftar 23 Kota yang Siap Terapkan Kantong Plastik Berbayar. http://bisnis.liputan6.com/read/2428328/daftar-23-kota-yang-siap-terapkan-kantong-plastik-berbayar [11 Mei 2016].

Liputan 6. (2016). Kantong Plastik Tak Lagi Berbayar, Ini Alasannya. http://bisnis.liputan6.com/read/2616842/kantong-plastik-tak-lagi-berbayar-ini-alasannya [05 Oktober 2016].

Moore, F.H. (2005). Humas: Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Rahmat, J. (2003). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Republika. (2016). Indonesia Hasilkan 200 Ribu Ton Sampah per Hari. http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/04/12/o5iwdp334-indonesia-hasilkan-200-ribu-ton-sampah-per-hari [11 Mei 2016].

Sejati, Kuncoro. (2009). Pengolahan Sampah Terpadu: Dengan Sistem Node, Sub Point, Center Point. Yogyakarta: Kanisius.

Sunarjo, D.S. (1997). Opini Publik. Yogyakarta: Liberty.

Tempo. (2016). Plastik Berbayar, Efek Jera Pembeli Minimalkan Tas Kresek. https://m.tempo.co/read/news/2016/03/03/090750150/plastik-berbayar-efek-jera-pembeli-minimalkan-tas-kresek [11 Mei 2016].

Walgito, B. (2002). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Wijaya, T.S. (2009). Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Downloads

Published

2021-07-12

How to Cite

Yuliyawati, Y., & Kamaluddin, M. (2021). PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEBIJAKAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR. SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat Dan Komunikasi, 15(01), 48–54. https://doi.org/10.32534/jsfk.v15i01.1987