PROFILE OF THINKING GEOMETRY LEVELS OF PGSD STUDENT PROGRAMS BASED ON VAN HIELE THEORY
Abstract
The level of Van Hiele geometry thinking is the level of cognitive development of students in understanding the concept of geometry and solving geometry problems based on Van Hiele's level of thinking. Van Hiele divides the level of geometrical thinking of students in understanding geometry material into level 0 (visualization), level 1 (analysis), level 2 (informal deduction), level 3 (formal deduction), and level 4 (rigor). The purpose of this study is to measure and describe the level of geometrical thinking of PGSD study program students based on Van Hiele's theory. This research uses a quantitative descriptive approach. The population in this study were PGSD study program students at one of the State Universities in the City of Mataram. In this study, as many as 130 students of PGSD study programs at one of the state universities in the city of Mataram. The sampling technique used was cluster random sampling. The instrument used in this study was the Van Hiele geometry test developed by Usiskin (1987) which was translated into Indonesian. The results showed that the level of thinking geometry of PGSD study program students based on Van Hiele's theory was at the following levels: (1) 32% of students were at pre 0 level of thinking or had not yet reached level 0 (visualization). (2) 38% of students are at level 0 thinking (visualization). (3) 30% of students are at level 1 thinking level (analysis). (4) There are no students who reach the level of thinking geometry at level 2 (informal deduction), level 3 (formal deduction), and level 4 (rigor).
Keywords: level of geometry thinking, van hiele theory, PGSD student
Abstrak
Tingkat berpikir geometri Van Hiele merupakan tingkat perkembangan kognitif peserta didik dalam memahami konsep geometri dan menyelesaiakan masalah geometri berdasarkan tingkat berpikir Van Hiele. Van Hiele membagi tingkat berpikir geometri peserta didik dalam memahami materi geometri menjadi tingkat 0 (visualisasi), tingkat 1 (analisis), tingkat 2 (deduksi informal), tingkat 3 (deduksi formal), dan tingkat 4 (rigor). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan mendeskripsiskan tingkat berpikir geometri mahasiswa program studi PGSD berdasarkan teori Van Hiele. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi PGSD di salah satu Universitas Negeri di Kota Mataram. Suampel dalam penelitian ini sebanyak 130 mahasiswa program studi PGSD di salah satu universitas negeri di kota Mataram. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes geometri Van Hiele yang dikembangkan oleh Usiskin (1987) yang telah dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat berpikir geometri mahasiswa program studi PGSD berdasarkan teori Van Hiele berada pada beberapa tingkat sebagai berikut: (1) 32% mahasiswa berada pada tingkat berpikir pra 0 atau belum mencapai tingkat 0 (visualisasi). (2) 38% mahasiswa berada pada tingkat berpikir tingkat 0 (visualisasi). (3) 30% mahasiswa berada pada tingkat berpikir tingkat 1 (analisis). (4) Tidak ada mahasiswa yang mencapai tingkat berpikir geometri pada tingkat 2 (deduksi informal), tingkat 3 (deduksi formal), dan tingkat 4 (rigor).
Kata kunci: tingkat berikir geometri, teori van hiele, mahasiswa PGSD
The level of Van Hiele geometry thinking is the level of cognitive development of students in understanding the concept of geometry and solving geometry problems based on Van Hiele's level of thinking. Van Hiele divides the level of geometrical thinking of students in understanding geometry material into level 0 (visualization), level 1 (analysis), level 2 (informal deduction), level 3 (formal deduction), and level 4 (rigor). The purpose of this study is to measure and describe the level of geometrical thinking of PGSD study program students based on Van Hiele's theory. This research uses a quantitative descriptive approach. The population in this study were PGSD study program students at one of the State Universities in the City of Mataram. In this study, as many as 130 students of PGSD study programs at one of the state universities in the city of Mataram. The sampling technique used was cluster random sampling. The instrument used in this study was the Van Hiele geometry test developed by Usiskin (1987) which was translated into Indonesian. The results showed that the level of thinking geometry of PGSD study program students based on Van Hiele's theory was at the following levels: (1) 32% of students were at pre 0 level of thinking or had not yet reached level 0 (visualization). (2) 38% of students are at level 0 thinking (visualization). (3) 30% of students are at level 1 thinking level (analysis). (4) There are no students who reach the level of thinking geometry at level 2 (informal deduction), level 3 (formal deduction), and level 4 (rigor).
Keywords: level of geometry thinking, van hiele theory, PGSD student
Abstrak
Tingkat berpikir geometri Van Hiele merupakan tingkat perkembangan kognitif peserta didik dalam memahami konsep geometri dan menyelesaiakan masalah geometri berdasarkan tingkat berpikir Van Hiele. Van Hiele membagi tingkat berpikir geometri peserta didik dalam memahami materi geometri menjadi tingkat 0 (visualisasi), tingkat 1 (analisis), tingkat 2 (deduksi informal), tingkat 3 (deduksi formal), dan tingkat 4 (rigor). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan mendeskripsiskan tingkat berpikir geometri mahasiswa program studi PGSD berdasarkan teori Van Hiele. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi PGSD di salah satu Universitas Negeri di Kota Mataram. Suampel dalam penelitian ini sebanyak 130 mahasiswa program studi PGSD di salah satu universitas negeri di kota Mataram. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes geometri Van Hiele yang dikembangkan oleh Usiskin (1987) yang telah dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat berpikir geometri mahasiswa program studi PGSD berdasarkan teori Van Hiele berada pada beberapa tingkat sebagai berikut: (1) 32% mahasiswa berada pada tingkat berpikir pra 0 atau belum mencapai tingkat 0 (visualisasi). (2) 38% mahasiswa berada pada tingkat berpikir tingkat 0 (visualisasi). (3) 30% mahasiswa berada pada tingkat berpikir tingkat 1 (analisis). (4) Tidak ada mahasiswa yang mencapai tingkat berpikir geometri pada tingkat 2 (deduksi informal), tingkat 3 (deduksi formal), dan tingkat 4 (rigor).
Kata kunci: tingkat berikir geometri, teori van hiele, mahasiswa PGSD
The level of Van Hiele geometry thinking is the level of cognitive development of students in understanding the concept of geometry and solving geometry problems based on Van Hiele's level of thinking. Van Hiele divides the level of geometrical thinking of students in understanding geometry material into level 0 (visualization), level 1 (analysis), level 2 (informal deduction), level 3 (formal deduction), and level 4 (rigor). The purpose of this study is to measure and describe the level of geometrical thinking of PGSD study program students based on Van Hiele's theory. This research uses a quantitative descriptive approach. The population in this study were PGSD study program students at one of the State Universities in the City of Mataram. In this study, as many as 130 students of PGSD study programs at one of the state universities in the city of Mataram. The sampling technique used was cluster random sampling. The instrument used in this study was the Van Hiele geometry test developed by Usiskin (1987) which was translated into Indonesian. The results showed that the level of thinking geometry of PGSD study program students based on Van Hiele's theory was at the following levels: (1) 32% of students were at pre 0 level of thinking or had not yet reached level 0 (visualization). (2) 38% of students are at level 0 thinking (visualization). (3) 30% of students are at level 1 thinking level (analysis). (4) There are no students who reach the level of thinking geometry at level 2 (informal deduction), level 3 (formal deduction), and level 4 (rigor).
Keywords: level of geometry thinking, van hiele theory, PGSD student
Abstrak
Tingkat berpikir geometri Van Hiele merupakan tingkat perkembangan kognitif peserta didik dalam memahami konsep geometri dan menyelesaiakan masalah geometri berdasarkan tingkat berpikir Van Hiele. Van Hiele membagi tingkat berpikir geometri peserta didik dalam memahami materi geometri menjadi tingkat 0 (visualisasi), tingkat 1 (analisis), tingkat 2 (deduksi informal), tingkat 3 (deduksi formal), dan tingkat 4 (rigor). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan mendeskripsiskan tingkat berpikir geometri mahasiswa program studi PGSD berdasarkan teori Van Hiele. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi PGSD di salah satu Universitas Negeri di Kota Mataram. Suampel dalam penelitian ini sebanyak 130 mahasiswa program studi PGSD di salah satu universitas negeri di kota Mataram. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes geometri Van Hiele yang dikembangkan oleh Usiskin (1987) yang telah dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat berpikir geometri mahasiswa program studi PGSD berdasarkan teori Van Hiele berada pada beberapa tingkat sebagai berikut: (1) 32% mahasiswa berada pada tingkat berpikir pra 0 atau belum mencapai tingkat 0 (visualisasi). (2) 38% mahasiswa berada pada tingkat berpikir tingkat 0 (visualisasi). (3) 30% mahasiswa berada pada tingkat berpikir tingkat 1 (analisis). (4) Tidak ada mahasiswa yang mencapai tingkat berpikir geometri pada tingkat 2 (deduksi informal), tingkat 3 (deduksi formal), dan tingkat 4 (rigor).
Kata kunci: tingkat berikir geometri, teori van hiele, mahasiswa PGSD