Perubahan Jenis Makanan (Sumber, Pemacu, dan Penghambat Zat Besi) pada Ibu Hamil Anemia Sebelum dan Sesudah Optimalisasi Makanan

Authors

  • Suci Dwi Ramadhanti Program Studi DIII Gizi Cirebon, Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • Priyo Sulistiyono Program Studi DIII Gizi Cirebon, Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

DOI:

https://doi.org/10.32534/niacin.v1i1.4815

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia meningkat menjadi 48,1% di tahun 2018. Salah satu penyebabnya anemia ibu hamil adalah asupan zat besi dari makanan yang kurang. Asupan zat besi ibu hamil dapat ditingkatkan dengan mengoptimalkan makanan sumber zat besi, pangan pemacu (enhancer) penyerapan zat besi dan mengurangi asupan pangan penghambat (inhibitor). Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan jenis makanan (sumber, pemacu dan penghambat zat besi) pada ibu hamil anemia sebelum dan sesudah optimalisasi makanan. Metode: Jenis penelitian adalah pre-eksperimen dengan desain one group pre test-post test. Penelitian dilakukan tanggal 1 Januari s/d 5 Maret 2019. Populasi dalam penelitian adalah seluruh Ibu hamil anemia di Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon sebanyak 10 orang. Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan metode total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengisian kuesioner dan pengukuran kadar Hb oleh petugas laboratorium puskesmas. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan optimalisasi frekuensi konsumsi makanan sumber zat besi, untuk kategori “sering” dari 50% meningkat menjadi 100%. Frekuensi konsumsi makanan pemacu penyerapan zat besi, untuk kategori “sering” dari 0% meningkat menjadi 80%.  Frekuensi konsumsi penghambat zat besi, untuk kategori “sering” dari 80% menurun menjadi 30%. Kadar Hb Ibu meningkat 1,4 g/dl dengan 90% menjadi tidak anemia. Simpulan: Optimalisasi makanan terbukti dapat meningkatkan kadar Hb ibu hamil.

Keywords:

Anemia Ibu Hamil, Pemacu Penyerapan Zat Besi, Penghambat Penyerapan Zat Besi, Sumber Zat Besi

References

Alene, K. A., & Mohamed Dohe, A. (2015). Prevalence of Anemia and Associated Factors among Pregnant Women in an Urban Area of Eastern Ethiopia. Anemia, 2014. https://doi.org/10.1155/2014/561567

Dasa, F., & Abera, T. (2018). Factors Affecting Iron Absorption and Mitigation Mechanisms: A review. International Journal of Agricultural Science and Food Technology, 024–030. https://doi.org/10.17352/2455-815x.000033

Dinas Kesehatan Kota Cirebon. (2014). Profil Dinas Kesehatan Kota Cirebon Tahun 2014, Bandung: Dinas Kesehatan Jawa Barat.

Di Renzo, G. C., Spano, F., Giardina, I., Brillo, E., Clerici, G., & Roura, L. C. (2015). Iron deficiency anemia in pregnancy. In Women’s Health (Vol. 11, Issue 6, pp. 891–900). Future Medicine Ltd. https://doi.org/10.2217/whe.15.35

Hakim, N. R. A., (2017).Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Ngampilan Yogyakarta. Skripsi.Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.

Jim, M., (2012). Essential Of Human Nutrition. Oxford: Oxford University.

Kementerian Kesehatan RI, (2013). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013 Departemen Kesehatan Indonesia, Jakarta: Bakti Husada.

Kementerian Kesehatan RI Riset Kesehatan Dasar. (2013). Laporan Riset Kesehatan Dassar 2013, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI Riset Kesehatan Dasar. (2018). Laporan Riset Kesehatan Dassar 2018, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Khotimah, K., (2016). Gambaran Asupan Protein, Zat Besi Dan Vitamin C pada Ibu Hamil dengan Status Anemia di Puskesmas Plered. Tugas Akhir. Progam Studi DIII Gizi Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.

Masthalina, H., Laraeni, Y. & Dahlia, Y. P, (2015). Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor dan Enhancer Fe) Terhadap Status Anemia Remaja Putri. Kemas 11, 80–86.

Matayane, Shanon .G. (2013)."Hubungan Antara Asupan Protein dan Zat Besi dengan Kadar Hemoglobin".Skripsi. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.

Pratiwi, R., & Widari, D. (2018). Hubungan Konsumsi Sumber Pangan Enhancer dan Inhibitor Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Relation of Iron Enhancer and Inhibitor Food Consumption with Anemia in Pregnant Women. Amerta Nutr, 283–291. https://doi.org/10.2473/amnt.v2i3.2018.283-291

Pratiwi, R. (2018). Hubungan Konsumsi Sumber Pangan Enhancer dan Inhibitor Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. Research Study.

Smith, C., Teng, F., Branch, E., Chu, S., & Joseph, K. S. (2019). Maternal and Perinatal Morbidity and Mortality Associated with Anemia in Pregnancy. Obstetrics and Gynecology, 134(6), 1234–1244. https://doi.org/10.1097/AOG.0000000000003557

Sukmaningtyas, D., (2015). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo. Skripsi.Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yiannikourides, A., & Latunde-Dada, G. (2019). A Short Review of Iron Metabolism and Pathophysiology of Iron Disorders. Medicines, 6(3), 85. https://doi.org/10.3390/medicines6030085

Zulaikha, E., (2015). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trisemester III di Puskesmas Pleret Bantul. Skripsi.Sekolah Tinggi Kesehatan 'Aisyiyah Yogyakarta.

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

Suci Dwi Ramadhanti, & Priyo Sulistiyono. (2023). Perubahan Jenis Makanan (Sumber, Pemacu, dan Penghambat Zat Besi) pada Ibu Hamil Anemia Sebelum dan Sesudah Optimalisasi Makanan. NIACIN : Nutrition and Food Science Application Journal, 1(1), 34–42. https://doi.org/10.32534/niacin.v1i1.4815

Issue

Section

Articles