Upaya Pelestarian Budaya Nusantara Sebagai Local Wisdom Melalui Pembelajaran Seni Tari Tradisional Tegalan Di SD Pada Masa Pandemi

Authors

  • Ika Ratnaningrum
  • Teguh Supriyanto Universitas Negeri Semarang

Abstract

Seni dan budaya di negeri kita Indonesia sangatlah banyak ragamnya. Tidak bisa dipungkiri, seni dan budaya di negeri ini merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu yang terus lestari hingga kini. Di setiap daerah mempunyai seni dan budaya yang berbeda, salah satunya tarian tradisionalnya. Di ujung barat provinsi Jawa Tengah tepatnya di Tegal juga mempunyai seni budaya yang khas. Banyak orang mengenal Tegal karena Warteg (Warung Tegal)nya yang tersebar di seluruh nusantara. Namun, dibalik itu Tegal juga memiliki berbagai seni budaya tradisional yang menarik dan sering dijuluki sebagai tari tradisional Tegalan, seperti tari Topeng Endel, tari Kuntulan, tari Topeng Kresna, dan tari Guci. Tari tradisional Tegalan tersebut sudah mulai dikenal oleh masyarakat luas melalui adanya lomba blog yang mengangkat tema wisata dan budaya yang ada di Jawa Tengah. Salah satunya yaitu tari khas dan yang menjadi ikon daerah Tegal yaitu tari Topeng Endel. Tari topeng memang ada banyak macamnya di Indonesia dan setiap daerah yang mempunyai tari topeng ini memiliki keistimewaannya sendiri. Hal tersebut yang menjadikan alasan tari tradisional tegalan dijadikan materi pembelajaran di sekolah dasar. Sebagai awal pengenalan budaya tegalan dan gerakan tarinya yang menarik. Dengan adanya tari topeng endel yang mulai di ajarkan di sekolah bisa jadi merupakan tonggak awal kembali lestarinya kesenian dan kebudayaan daerah, terutama tari Topeng Endel ini. Tujuan kedepannya tari daerah ini akan tetap lestari dan terus diwariskan sebagai salah satu seni budaya nusantara dari Tegal. Permasalahan yang muncul saat ini adalah Bagimana bentuk pembelajaran tari Tegalan di SD pada masa pandemi? Upaya apa saja yang dilakukan oleh guru agar pembelajaran tari Tegalan dapat tetap dilakukan meskipun via daring? Hal tersebut mengingat larangan pembelajaran tatap muka dan melakukan kegiatan ekstrakurikuler tari. Dengan harapan di masa pandemi memberikan manfaat agar tidak memupus pelestarian dan kecintaan siswa terhadap kearifan local (local wisdom) daerah setempat

Downloads

Published

2021-10-04

Issue

Section

Articles