MEMBENTUK KARAKTER SISWA MELALUI GERAKAN LITERASI DI SDNEGERI GOLO YOGYAKARTA

Authors

  • Erika Meilasari Universitas Negeri Semarang
  • Annisa Chandra Zhafirah

Abstract

Abstrak :

Indonesia masih mempunyai tugas besar dalam dunia pendidikan terutama untuk mendongkrak minat baca masyarakat untuk itu pemerintah dalam hal ini adalah menteri pendidikan mengambil langkah nyata untuk memperkuat pendidikan karakter melalui kegiatan literasi sekolah. Kebijakan ini merupakan wujud nyata langkah pemerintah yang menyadari bahwasannya membaca adalah kunci untuk membentuk karakter yang baik, semakin banyak membaca maka semakin luas cara pandang seseorang begitu pula sebaliknya. Penelitian kali ini ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui beberapa metode pengumpulan data kualitatif, yaitu metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, pedoman wawancara, dan pedoman observasi. Yang menjadi fokus pada artikel ini adalah 1) Tujuan program literasi di SDN (Sekolah Dasar Negeri) Golo Yogyakarta, 2) Pendidikan Karakter Gemar Membaca GemarMembaca melalui Literasi Tahap Pembiasaan di SDN Golo Yogyakarta, 3) Pendidikan Karater GemarMembaca melalui Literasi Tahap Pembiasaan di SDN Golo Yogyakarta, 4) Membangun Budaya Baca Anak di SDN Golo Yogyakarta. Pendidikan karakter melalui gerakan literasi sekolah dilaksanakan melalui kegiatan pembiasaan, pengembangan, danĀ  pembelajaran.Pemerintah melalui GLS (Gerakan Literasi Sekolah) mewajibkan setiap anak untuk membaca 15 menit di awal setiap kegiatan pembelajaran, kegiatan ini diharapkan menjadi kebiasaan lalu membudaya dalam diri setiap anak. Pendidikan karakter gemar membaca melalui program literasi dalam tahap pembiasaan di SDN Golo Yogyakarta meliputi kegiatan sudah dilaksanakan, berupa membaca 15 menit sebelum pembelajaran. lingkungan fisik sekolah yang kaya akan literasi dengan menyediakan perpustakaan sekolah, sudut baca, gazebo dan area baca yang nyaman. Tersedianya koleksi buku fiksi dan non fiksi, CD yang mudah diakses oleh semua warga sekolah. hasil karya siswa atau bahan kaya teks dijadikan sebagi koleksi khusus, pajangan yang juga dipamerkan saat pameran. Tahap pengembangangan yang dilakukan adalah membaca 15 menit sebelum pembelajaran disertai dengan tagihanĀ  non akademik.

Kata kunci: pendidikan karakter, minat baca anak, gerakan literasi sekolah, gemar membaca

Downloads

Published

2020-12-28