Aplikasi Pupuk Organik Hayati Berbahan Limbah Kasmur, Kohe & Sampah Organik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung

Authors

  • Misnen Misnen
  • Misnen Misnen

DOI:

https://doi.org/10.32534/swa.v2i2.1401

Abstract

Penggunaan Pupuk Organik Hayati (POH) merupakan salah satu cara aplikasi budidaya pertanian ramah lingkungan. Selain dapat mengurangi limbah pertanian dan peternakan, POH mampu meningkatkan kesuburan tanah dan produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh aplikasi POH berbahan media bekas jamur/ kasmur, kotoran ternak sapi (kohe) dan sampah organik terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kangkung. Rancangan percobaan yang diterapkan adalah Rancangan Acak Kelompok, menggunakan 6 taraf perlakuan dengan tiga ulangan, yaitu A= Kasmur + Kohe + Pupuk Organik UPS BUMDes (100 kg +100 kg + 100 kg), B = Kasmur + Kohe + Pupuk Organik UPS BUMDes (75 kg +100 kg + 75 kg), Kasmur + Kohe (150 kg +150 kg), Kohe + Pupuk Organik UPS BUMDes (150 kg +150 kg). Hasil penelitian menunjukkan Ke-empat POH yang diuji sesuai dengan baku mutu POH dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/SR.140/10/2011 dan SNI 19-7030-2004. POH dengan komposisi Kasmur+Kohe (150kg+150 kg) memiliki karakteristik pupuk terbaik yang ditandai dengan C/N rasio yang tinggi, kandungan unsur P dan N yang tertinggi. Perlakuan pemupukan terbaik yang menghasilkan pertumbuhan tanaman kangkung yang bagus (ditandai dengan tinggi tanaman, pertumbuhan akar, jumlah tunas, diameter batang dan bobot segar tanaman) adalah perlakukan Kasmur + Kohe (150 kg +150 kg), atau Pupuk Organik UPS BUMDes + Kohe (150 kg +150 kg). Secara keseluruhan aplikasi POH yang diperkaya dengan Trichoderma menunjukkan pertumbuhan kangkung yang lebih baik dibandingkan perlakukan pemupukan NPK dan kontrol tanpa pemupukan.

 

Kata kunci : POH, kasmur, kohe, trichoderma, kangkung

 

Penggunaan Pupuk Organik Hayati (POH) merupakan salah satu cara aplikasi budidaya pertanian ramah lingkungan. Selain dapat mengurangi limbah pertanian dan peternakan, POH mampu meningkatkan kesuburan tanah dan produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh aplikasi POH berbahan media bekas jamur/ kasmur, kotoran ternak sapi (kohe) dan sampah organik terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kangkung. Rancangan percobaan yang diterapkan adalah Rancangan Acak Kelompok, menggunakan 6 taraf perlakuan dengan tiga ulangan, yaitu A= Kasmur + Kohe + Pupuk Organik UPS BUMDes (100 kg +100 kg + 100 kg), B = Kasmur + Kohe + Pupuk Organik UPS BUMDes (75 kg +100 kg + 75 kg), Kasmur + Kohe (150 kg +150 kg), Kohe + Pupuk Organik UPS BUMDes (150 kg +150 kg). Hasil penelitian menunjukkan Ke-empat POH yang diuji sesuai dengan baku mutu POH dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/SR.140/10/2011 dan SNI 19-7030-2004. POH dengan komposisi Kasmur+Kohe (150kg+150 kg) memiliki karakteristik pupuk terbaik yang ditandai dengan C/N rasio yang tinggi, kandungan unsur P dan N yang tertinggi. Perlakuan pemupukan terbaik yang menghasilkan pertumbuhan tanaman kangkung yang bagus (ditandai dengan tinggi tanaman, pertumbuhan akar, jumlah tunas, diameter batang dan bobot segar tanaman) adalah perlakukan Kasmur + Kohe (150 kg +150 kg), atau Pupuk Organik UPS BUMDes + Kohe (150 kg +150 kg). Secara keseluruhan aplikasi POH yang diperkaya dengan Trichoderma menunjukkan pertumbuhan kangkung yang lebih baik dibandingkan perlakukan pemupukan NPK dan kontrol tanpa pemupukan.

 

 

 

Keywords:

Kata kunci : POH, kasmur, kohe, trichoderma, kangkung

Published

2020-10-01

How to Cite

Misnen, M., & Misnen, M. (2020). Aplikasi Pupuk Organik Hayati Berbahan Limbah Kasmur, Kohe & Sampah Organik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung. Swadaya: Indonesian Journal of Community Empowerment, 2(2), 1–10. https://doi.org/10.32534/swa.v2i2.1401