SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi
https://e-journal.umc.ac.id/index.php/SFK
<p><strong>Sosfilkom</strong> merupakan <strong>Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi</strong> yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Cirebon. Jurnal ini terbit berkala 2 kali setiap tahunnya, yaitu edisi Januari-Juni dan Juli-Desember. ISSN online 2686-0368 dan ISSN Printed 2085-0182. Jurnal ini menggunakan dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.</p>Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) - Universitas Muhammadiyah Cirebonen-USSOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi2085-0182ALIRAN FILSAFAT YANG MELEKAT PADA DIRI PENDIDIK KELAS XII TKJ 4 SMK KRISTEN PETRA SURABAYA
https://e-journal.umc.ac.id/index.php/SFK/article/view/6179
<p>Filsafat menjadi landasan dalam memecahkan berbagai persoalan dalam pendidikan, seperti menentukan tujuan dari kurikulum, pendidikan, metode pembelajaran, dan lain-lain. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi aliran filsafat yang melekat pada diri pendidik di kelas XII Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) 4. Penelitian ini merupakan penelitian metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi oleh sepuluh siswa dari kelas XII TKJ 4 yang ditentukan secara purposive sebagai narasumber. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa aliran filsafat yang melekat pada diri pendidik kelas XII TKJ 4 SMK Kristen Petra tahun ajaran 2023/2024 yaitu aliran eksistensialisme. Penelitian ini penting untuk memberikan informasi berkaitan dengan aliran filsafat yang melekat pada diri pendidik di kelas XII TKJ 4 selaras dengan tujuan pendidikan yang diusung oleh SMK Kristen Petra Surabaya khususnya dalam mempersiapkan siswa dengan keterampilan sesuai dengan kebutuhan mereka dan tuntutan pasar kerja secara global.</p>Bernadeta Novi AndriyaniDesmas PatriawanNensy Megawati Simanjutak
Copyright (c) 2025 SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi
2024-12-242024-12-241802838910.32534/jsfk.v18i2.6179DOA SEBAGAI PENGIKAT RITUAL MASYARAKAT NGRAWAN DALAM TRADISI RAJABAN DI PRASASTI NGRAWAN
https://e-journal.umc.ac.id/index.php/SFK/article/view/6213
<p>Penelitian ini mengkaji peran doa sebagai pengikat ritual masyarakat Ngrawan dalam tradisi Rajaban yang terdapat di Prasasti Ngrawan. Studi ini mengeksplorasi bagaimana praktik doa tidak hanya sebagai aksi religius, tetapi juga sebagai elemen yang memperkuat identitas dan solidaritas sosial dalam komunitas tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikasi. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tokoh Masyarakat dari Desa Ngrawan dan observasi partisipatif di desa Ngrawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa doa memegang peran yang sangat penting sebagai komunikasi ritual dalam tradisi Rajaban di Prasasti Ngrawan. Doa bukan hanya sekadar serangkaian kata-kata, tetapi merupakan medium yang menghubungkan masyarakat Ngrawan dengan dimensi spiritual dan budaya mereka. Melalui doa, mereka menyampaikan harapan, permohonan, dan rasa syukur kepada entitas spiritual yang mereka percayai. Doa menjadi pengikat dalam sebuah ritual yang memperkuat identitas dan kebersamaan komunitas. Lebih jauh, doa memiliki peran sentral dalam menghubungkan masyarakat dengan tradisi Rajaban, mempertahankan nilai-nilai budaya, serta memperkuat hubungan sosial didalamnya. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya memahami dan melestarikan praktik doa sebagai bagian integral dari kehidupan masyarakat tradisional untuk menjaga keberlanjutan budaya dan kearifan lokal.</p>Elisa Anggraeni Dewi Kartika SariAmir Machmud
Copyright (c) 2025 SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi
2024-12-242024-12-241802909910.32534/jsfk.v18i2.6213PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH KEPALA DESA DAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA) ARYA KAMUNING KADUELA MELALUI PENGEMBANGAN DESA WISATA
https://e-journal.umc.ac.id/index.php/SFK/article/view/6909
<p>Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan pemberdayaan masyarakat oleh Kepala Desa dan BUM Desa Arya Kamuning Kaduela dalam pengembangan Desa wisata Telaga Biru Cicerem di Desa Kaduela Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan. Adapun teknik dalam pengumpulan data ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang kemudian diiringi teknik snowball. Penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan masyarakat menurut Totok Mardikanto yang didukung oleh tahap seleksi lokasi, tahap sosialisasi pemberdayaan masyarakat, tahap proses pemberdayaan masyarakat dan tahap pemandirian masyarakat. Kemudian teori pengembangan pariwisata menurut yang didukung oleh objek atau daya tarik wisata, sarana wisata, prasarana wisata, tata laksana atau infrastruktur dan peran masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberdayaaan masyarakat yang dilakukan oleh Kepala Desa dan BUM Desa Arya Kamuning melalui pengembangan Desa wisata dilaksanakan di salah satu lokasi di Telaga Biru Cicerem di Desa Kaduela Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan. berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat. Tetapi ada beberapa indikator yang harus dievaluasi seperti di bagian tahap proses pemberdayaan masyarakat, untuk UMKMnya harus dipikirkan kembali produk makanan yang nantinya menjadi ciri khas asli Desa Kaduela. Kemudian terkait pengelolaan pada pengembangan wisatanya sudah baik dari segi pelayanan, keamanan dan lain sebagainya</p>Fasya Izzatur RahimSastra Abijaya
Copyright (c) 2025 SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi
2024-12-242024-12-24180210011010.32534/jsfk.v18i2.6909IMPLEMENTASI BATAS USIA MINIMAL PERKAWINAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 TENTANG PERKAWINAN
https://e-journal.umc.ac.id/index.php/SFK/article/view/6910
<p>Pernikahan merupakan institusi mendalam dan kaya akan nilai-nilai dan agama dalam masyarakat. Di tingkat Desa, Pernikahan menjadi pilar utama yang membangun dan memperkuat hubungan antara individu, keluarga dan komunitas secara keseluruhan. Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan perempuan dan laki-laki yang berumur di bawah 19 Tahun. Masalah yang terjadi di Desa Citemu yaitu masih banyak remaja yang melakukan pernikahan dini dan hal ini dapat di lihat dari satu tahun terakhir dimana jumlah kasus pernikahan dini kurang lebih 10 orang remaja yang melakukan pernikahan dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana implementasi Undang-undang yang mengatur batas usia perkawinan di terapkan di Desa Citemu, Metode yang digunakan kualitatif yang terdiri dari 4 Subfokus yaitu Komunikasi, Sumber Daya, Diposisi, Struktur Birokrasi. 24 Informan diambil dalam penelitian ini. Metode peneltian melalui pendekatan Kualitatif. Hasil pengamatan awal menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat dan remaja di Desa Citemu yang belum mengetahui Undang-undang perkawinan yang mengatur batas usia perkawinan. Terkait faktor penghambat dalam pengimplementasian Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perkawinan kepada masyarakat disebabkan belum dilakukanya sosialisai permahaman batas usia minimal perkawinan di masyarakat dan remaja dan masih rendahnya SDM dan Sarana prasarana yang masih belum menunjang di tingkat Pemerintah Desa Citemu. Hasil Penelitian Menunjukan bahwa dilihat dari Subfokus komunikasi, interkasi sosial di masyarakat dan Sumber Daya yang dimana masih belum cukup baik dalam pemberian informasi terkait Impementasi Undang-Undang perkawinan terhadap masyarakat Desa Citemu, Untuk sumber daya bisa diliat dari beberapa kendala pembiayaan untuk melakukan kegiatan sosialisasi di tingkat Desa. Lain halnya dengan beberapa Subfokus Seperti Struktur Birokrasi dan Disposisi kedua subfokus ini sudah berjalan dengan baik walaupun belum cukup maksimal dalam perlaksanaanya.</p>Ayu AuliaAgus Rianto
Copyright (c) 2025 SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi
2024-12-242024-12-24180211112410.32534/jsfk.v18i2.6910ETIKA KOMUNIKASI DALAM KOMENTAR NETIZEN DI YOUTUBE
https://e-journal.umc.ac.id/index.php/SFK/article/view/6142
<p><em>Advances in technology and the internet have not only given rise to new media but have become a human need to interact and socialize, one of which is communication technology innovation in the form of social media. With social media that can be accessed by the wider community, people in villages and cities also get the same information about education, technology, knowledge and so on. The development of the use of social media as a means of communication is increasingly rapid after the internet can be accessed via cell phones, even now people can access it anytime, anywhere using a smartphone or the term gadget has emerged which makes it easier for people to access it anywhere and anytime without any time limits. Good communication ethics in consuming social media and in accordance with Islamic teachings are not to use harsh words, pornography, or "SAR" issues and do not post false articles or statuses, which will later cause conflict, and do not post articles or statuses that are not true. or images that are copyrighted. There are many theories that explain the ethics of using social media, namely being able to use correct language, be polite, not insult people and not engage in body shaming. The aim of this research is to determine communication ethics in netizen comments on the live content of the fake diploma trial continuing with Rocky Gerung becoming an expert witness on Refly Harun's Youtube and Refly Harun's content smelling of intimidation regarding the lawsuit for postponing the 2024 Election on Youtube tvOneNews. The theory used is communication ethics with Cyber Media Analysis (AMS). The method in this research is a qualitative virtual ethnographic approach. The results and conclusions of this research are the essence of communication ethics in netizen comments on YouTube, namely as a process in conveying messages from the communicator to the communicant with intent and meaning. This means that in conveying the message there needs to be ethics or rules. This is so that the communication message to be conveyed has the same meaning for both the communicator and the communicant. YouTube Refly Harun and tvOneNews, namely the existence of video content which of course has informative benefits and goodness. It also contains basic elements, namely faith, sharia, broadcasting and good morals.</em></p> <p><strong><em>Keywords :Communication Ethics, Virtual Ethnography, Cyber Media Analysis, Netizens, Youtube</em></strong></p>Yusuf SapariRizki Budhi SuharaIda RiaeniSuherman Suherman
Copyright (c) 2025 SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi
2024-12-242024-12-24180212513710.32534/jsfk.v18i2.6142PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP SIKAP REMAJA PADA ERA DIGITALISASI
https://e-journal.umc.ac.id/index.php/SFK/article/view/6911
<p><span class="s27"><span class="bumpedFont17">Saat ini dunia sudah memasuki era digitalisasi dimana hampir semua sektor sudah dilakukan dan dibantu dengan mesin serta teknologi yang sangat canggih. Salah satu teknologi yang saat ini sangat mudah diakses adalah media sosial. Media sosial juga tidak hanya ada satu jenis, melainkan banyak sekali dan itu dapat menjadi pilihan. Semua orang tanpa terkecuali dapat menggunakan media sosial termasuk remaja. Hampir semua remaja di seluruh dunia menggunakan media sosial untuk bertukar kabar dan mengunggah semua kegiatan mereka, sehingga terjadi interaksi dalam platform yang digunakan. Setelah diperhatikan hal itu bisa saja mempengaruhi bagaimana sikap remaja saat ini dan di kemudian hari. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh media sosial terhadap sikap remaja dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang juga menganalisisnya dengan jenis analisis deskriptif. Hasilnya membuktikan bahwa benar media sosial menjadi salah satu yang mempengaruhi bagaimana sikap remaja, baik itu positif maupun negatif</span></span><span class="s28"><span class="bumpedFont17">.</span></span></p>Indah SulistianiK. Y.S. PutriVera Wijayanti SutjiptoMaulina Larasati PutriMarisa Puspita SaryElisabeth Nugrahaeni Prananingrum
Copyright (c) 2025 SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi
2024-12-242024-12-24180213814610.32534/jsfk.v18i2.6911KOMUNIKASI LINTAS AGAMA
https://e-journal.umc.ac.id/index.php/SFK/article/view/6428
<h1>Abstrak</h1> <p>Artikel ini menganalisis framing pemberitaan media tentang isu-isu keagamaan menggunakan teori framing Robert Entman dalam konteks podcast “Login Season 2: Enam Pemuka Agama Jadi Satu di Lebaran”. Penelitian ini mengevaluasi bagaimana media membingkai pemberitaan terkait isu-isu keagamaan dan dampaknya terhadap pemahaman publik. Selain itu, artikel ini mengevaluasi strategi komunikasi media dalam menjaga keseimbangan dan meminimalisir potensi konflik antar-agama serta merumuskan rekomendasi bagi media dalam mempromosikan toleransi dan kerukunan umat beragama.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Komunikasi lintas agama, framing, media, toleransi, kerukunan umat beragama, Robert Entman</p> <h1> </h1>Muhamad Hanif Fuadi FuadiLisna Novita
Copyright (c) 2025 SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi
2024-12-242024-12-24180214715610.32534/jsfk.v18i2.6428INTEGRASI FILSAFAT HUMASNISTIK DALAM TERAPI PSIKOLOGI POSITIF: DITINJAU DARI TOKOH ABRAHAM MASLOW
https://e-journal.umc.ac.id/index.php/SFK/article/view/6677
<p>Filsafat humanistik sebuah ilmu yang mengkaji tentang manusia untuk melihat bagaimana manusia bisa menjalani hidupnya dengan baik, dengan melihat tingkah laku, emosi dan memahami lingkungan sekitarnya. Sejalan dengan hal tersebut psikologi humanistik adalah ilmu yang sangat menekankan kepada pentingnya kesadaran, sesuatu yang bersifat positif mengenai manusia dan aktualisasi diri manusia. Psikologi humanistik itu sendiri memiliki berbagai jenis salah satunya yaitu psikologi positif yang mana fokus utama dari psikologi positif yaitu pada pemahaman dan pengembangan ketahanan, kekuatan, kemajuan dan kesejahteraan manusia yang mana dapat dispesifikkan lagi dalam penelitian untuk lebih memahami tentang emosi positif, kekuatan karakter, makna dan tujuan hidup, hubungan positif dan intervensi berbasis perhatian, psikologi positif ini juga bisa dikembangkan di berbagai bidang. Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu melihat apakah filsafat humanistik ini ada hubungannya dengan terapi psikologi positif. Metode yang dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan studi literatur. Sehingga dapat diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu terdapat integrasi dan kesinambungan antara filsafat humanistik, psikologi humanistik dan psikologi positif. Adapun terapi psikologi positif ini berfokus kepada psikologi humanistik oleh Abram Maslow yang mana dalam teorinya terdapat hierarki kebutuhan manusia, jika kebutuhan manusia tersebut terpenuhi maka manusia akan memperoleh kesejahteraannya sehingga dapat menjalankan kehidupan lebih baik.</p>Siti Khofifatul Mardhiyyah
Copyright (c) 2025 SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi
2024-12-242024-12-24180215716510.32534/jsfk.v18i2.6677PRAGMATISME DALAM LITERASI MATEMATIS: PEMBELAJARAN YANG STATIS VS KETERAMPILAN YANG TERUS BERKEMBANG
https://e-journal.umc.ac.id/index.php/SFK/article/view/6708
<p>Mathematical literacy often focuses on abstract concepts, neglecting their application in real-life contexts meaningful to students. This limitation hampers students' ability to use mathematics to solve everyday problems. Grounded in pragmatism philosophy, which views knowledge as dynamic and shaped by experience, this study explores how mathematical literacy can be developed as an adaptive skill connected to real-world challenges. Through a literature review of pragmatism theories and mathematical literacy practices, the research highlights the potential of pragmatism to enrich mathematical literacy education. Findings suggest that integrating pragmatism fosters a more meaningful learning experience by emphasizing the application of mathematical concepts in daily life. This approach transforms mathematical literacy from merely understanding theories into a practical skill adaptable to evolving real-world needs. The study recommends incorporating pragmatic strategies, such as Problem-Based Learning (PBL), into curricula to align mathematical literacy with contemporary demands and encourages institutions to provide regular training on such methods to enhance students’ competencies.</p> <p> </p> <p>Literasi matematika sering kali berfokus pada konsep-konsep abstrak, sehingga kurang memperhatikan penerapannya dalam konteks kehidupan nyata yang relevan bagi siswa. Keterbatasan ini menghambat kemampuan siswa untuk menggunakan matematika dalam memecahkan masalah sehari-hari. Berlandaskan filsafat pragmatisme yang memandang pengetahuan sebagai sesuatu yang dinamis dan dibentuk oleh pengalaman, studi ini mengeksplorasi bagaimana literasi matematika dapat dikembangkan sebagai keterampilan adaptif yang terhubung dengan tantangan dunia nyata. Melalui tinjauan pustaka terhadap teori-teori pragmatisme dan praktik literasi matematis, penelitian ini menyoroti potensi pragmatisme dalam memperkaya pembelajaran literasi matematika. Temuan menunjukkan bahwa integrasi pendekatan pragmatisme dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dengan menekankan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini mengubah literasi matematika dari sekadar pemahaman teoretis menjadi keterampilan praktis yang adaptif terhadap kebutuhan dunia nyata yang terus berkembang. Studi ini merekomendasikan penerapan strategi pragmatis, seperti PBL, ke dalam kurikulum untuk menyelaraskan literasi matematika dengan tuntutan zaman, serta mendorong institusi pendidikan untuk menyediakan pelatihan rutin mengenai metode tersebut guna meningkatkan kompetensi siswa.</p>Kurnia Putri Sepdikasari DirgantoroTurmudi TurmudiAl Jupri
Copyright (c) 2025 SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi
2024-12-242024-12-24180216618010.32534/jsfk.v18i2.6708ANALISIS RETORIKA PADA PIDATO SURYA PALOH DI HUT KE-13 PARTAI NASDEM
https://e-journal.umc.ac.id/index.php/SFK/article/view/6808
<p>Retorika merupakan seni berbicara yang sudah berkembang selama ribuan tahun, bermula dari tradisi Yunani dan Romawi Kuno. Maka dari itu peneliti memilih pidato Surya Paloh di Hut Ke – 13 Partai Nasdem yang berisi tentang misi dan semangat perjuangan untuk memperkuat nilai-nilai values kebangsaan Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui <em>ethos, phatos, logos</em> dan lima hukum retorika dalam pidato tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. gunakan oleh peneliti yaitu metode deskriptif kualitatatif. Sumber data primer instrumen kuncinya adalah observasi pidato Surya Paloh Di Hut ke – 13 Partai Nasdem di channel Youtube METRO TV. Sementara itu, jurnal dan skripsi tentang komunikasi dan retorika berfungsi sebagai sumber data sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah Bapak Surya Paloh sebagai pembicara didalam pidato telah memenuhi <em>ethos,</em> <em>pathos </em>dan<em> logos</em> serta telah menerapkan penggunaan lima hukum retorika yaitu <em>Inventi</em><em>o </em>(Penemuan), <em>Dispositio</em> (Pengaturan Struktur atau Susunan), <em>Elucutio</em> (Gaya Bahasa), <em>Memoria</em> (Ingatan) dan <em>Pronuntiatio</em> (Penyampaian) sehingga secara keseluruhan sudah memenuhi konsep retorika dari Aristoteles.</p>Lailan Savira
Copyright (c) 2025 SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi
2024-12-242024-12-24180218119210.32534/jsfk.v18i2.6808