MAHASISWA SEBAGAI PRESSURE GROUP : FENOMENA SILENT MAJORITY DI ERA REFORMASI
DOI:
https://doi.org/10.32534/jsfk.v11i02.1443Keywords:
silent majority, pressure groupAbstract
Dalam sejarah perkembangannya, Negara Republik Indonesia tidak luput dari peran serta mahasiswa sebagai salah satu bagian masyarakat yang dianggap memiliki kemampuan lebih dalam mengawal terselenggaranya pemerintahan. Mahasiswa dengan fungsinya sebagai agent of change dan agent of social control harus mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi pemerintahan. Namun ada fenomena yang menarik saat ini, kebanyakan mahasiswa sudah tidak mampu lagi berada pada posisi pemerhati dan pengaplikasi pembangunan masyarakat. Mahasiswa dengan dengan berbagai macam kesibukannya seperti sengaja memposisikan diri atau diposisikan sebagai penonton saja tanpa memberikan masukan dan kritik yang membangun. Situasi semacam ini bukanlah hal yang serta merta terjadi, tentu ada upaya yang mengarahkan agar mahasiswa tidak terlalu kritis dalam menyikapi roda pemerinntahan. Secara internal kemahasiswaan itu sendiri saat ini mahasiswa terlalu banyak disibukan dengan aktifitas lain yang tidak menopang pengembangan dirinya sebagai mahasiswa yang produktif, sehingga disebutlah sebagai silent majority serta tidak mampu menjadi pressure group.