Plyometric : Jurnal Sains dan Pendidikan Keolahragaan

PENGARUH LATIHAN SMASH DENGAN METODE DRILL SMASH TERHADAP KETEPATAN SMASH BULU TANGKIS PB MUSTIKA UNGARAN

Muhamad Arif Zulfadli, Taufiq Hidayah — Fri, 12 Jul 2024 00:00:00 +0700

Pukulan smash merupakan salah satu teknik penting dalam bulutangkis dan mempunyai peranan strategis karena merupakan serangan yang dilakukan dengan kekuatan penuh untuk membunuh lawan dan mencetak poin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan drill-smash terhadap akurasi pukulan pemain bulu tangkis putra PB Mustika Ungaran usia 10-12 tahun. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment “One Groups Pretest-Posttest Design”. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah uji akurasi ketepatan smash dari PBSI dengan validitas 0,773 dan reliabilitas 0,994. Subjek penelitian adalah atlet bulu tangkis putra usia 10-12 tahun dengan tinggi badan 120 cm – 150 cm, dengan berat badan 30 kg – 45 kg serta durasi latihan kurang lebih 180 menit setiap pertemuan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan treatmen latihan drill-smash, nilai ketepatan smash meningkat dari 19 poin menjadi 35 poin dengan selisih rata-rata 7,64, meningkat sebesar 40,21%. Uji Paired Sample t-test menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (Sig p < 0,05) yang menunjukkan bahwa latihan drill-smash berpengaruh terhadap ketepatan smash pemain bulutangkis putra usia 10-12 tahun PB Mustika Ungaran.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah latihan drill smash berpengaruh terhadap ketepatan smash para pemain bulutangkis putra PB Mustika Ungaran usia 10-12 tahun dengan peningkatan sebesar 40,21%.

PROFIL ANTROPOMETRI DAN KARAKTERISTIK FISIOLOGIS ATLET SEPAK TAKRAW LAMPUNG

Imam Safei, Azry Ayu Nabillah, Rizki Mulyawan, Harun Harun — Fri, 12 Jul 2024 00:00:00 +0700

Pembinaan para atlet muda sepak takraw memang harus menjadi tujuan utama
untuk meningkatkan prestasi di masa depan. Oleh karena itu, sangat penting bagi praktisi
olahraga untuk mengetahui profil antropometri dan fungsional atlet sepak takraw, sehingga
dapat merancang rencana latihan secara tepat sesuai dengan kekhususan olahraga tersebut.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional. Subjek dalam
penelitian ini terdiri dari 12 atlet sepak takraw (6 atlet putra dan 6 atlet putri). Seluruh
peserta melakukan pengukuran awal (antropometri) tinggi badan, berat badan, lemak, dan
BMI. Selanjutnya peserta diperbolehkan menguji Fleksibilitas, Keseimbangan, Ketepatan,
Kekuatan Daya Tahan, Kelincahan, Kecepatan, Reaksi, Kekuatan Otot Lengan, dan
Kekuatan Kaki. Kemudian dilanjutkan dengan Tes VO 2max menggunakan metode Cooper
Test sejauh 2,4 KM. Hasil tes atlet putra Sprint 20 M dan Illinois secara signifikan lebih
tinggi dibandingkan atlet putri (p=0,001 untuk Pria dan p=0,001 untuk Wanita). Begitu
pula dengan kekuatan lengan (menempatkan bola obat dua tangan) dan kekuatan menutupi
kaki (lompat vertikal dan lompat papan) menunjukkan bahwa atlet putra secara signifikan
lebih tinggi dibandingkan atlet putri (masing-masing p=0.001 kekuatan lengan, p=0.001
lompat vertikal, p=0.001 lompatan papan). Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan karakteristik fungsional antara atlet sepak takraw putra dan putri. Hal
ini terlihat dari perbedaan yang signifikan pada pengukuran performa sprint 20 m, tes
Illinois, leg power, dan VO2max

STANDARISASI KELENGKAPAN SARANA PRASARANA PADA OBJEK WISATA GUCI RIVER TUBING KABUPATEN TEGAL

Windi Nuraeni, Dhias Fajar Widia Permana, Fajar Awang Irawan, Fajar Syamsudin — Fri, 12 Jul 2024 00:00:00 +0700

Mengacu pada Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Wisata Arung Jeram dan mengacu pada R.G Soekadijo dalam mengenai Standarisasi fasilitas objek wisata dapat terpenuhi melalui 3 perspektif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui standarisasi kelengkapan dari sarana dan prasarana yang dimiliki oleh obyek wisata Guci River tubing Kabupaten Tegal. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di obyek wisata Guci River tubing, yang berlokasi di Kawasan obyek wisata Guci Kabupaten Tegal. Sasaran penelitian ini yaitu pengelola dan pemandu, wisatawan dari obyek wisata guci river tubing. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa, kelengkapan sarana prasarana di obyek wisata guci river tubing masih belum lengkap lengkap, 9 dari 17 komponen Standar usaha Wisata Arung Jeram, guci river tubing sudah terpenuhi., dengan kondisi sarana prasarana di guci river tubing sudah baik namun ada beberapa yg perlu diperbaiki seperti perbaikan pada MCK dan gudang yang terlalu kecil, area base camp yang perlu adanya pembaruan warna pada bangunan base camp. Kesimpulan dari penelitian ini standarisasi kelengkapan sarana prasarana pada objek wisata guci river tubing secara umum sudah cukup lengkap dan berstandar dengan catatan perlu penambahan dan perbaikan pada sarana prasarana.

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

FNU Supriyono, Tri Nurharsono, Hendri Puryantono — Fri, 12 Jul 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan terkait hasil belajar khususnya aspek ketrampilan passing atas bola voli di kelas X PPLG 1 SMK N 2 Semarang dengan menggunakan metode pembelajaran diferensiasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, subjek penelitian sejumlah 36 siswa kelas X SMK N 2 Semarang. Data hasil belajar didapatkan dari hasil guru pengampu mata pelajaran penjasorkes kelas X dan penilaian yang dilakukan pada setiap akhir siklus. Penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan ketrampilan gerak. Hasil keterampilan siswa meningkat dari kegiatan pra siklus dengan nilai rata-rata 67 pada siklus I menjadi 76 pada siklus II kembali mengalami peningkatan menjadi 87. Presentase hasil ketuntasan pada pra siklus sebasar 8% dan meningkat menjadi 36% pada siklus I serta 94% pada siklus II. Jadi dapat disimpulkan pemberian tindakan pada PTK ini telah mencapai indikator keberhasilan

ANALISIS TINGKAT KEKUATAN OTOT DAN DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI DENGAN PRESTASI PORPROV JAWA TENGAH ATLET PUSAT LATIHAN KABUPATEN JEPARA

Ulil Abshor, Khoirul Anam, Anies Setiowati, Nanang Indardi — Fri, 12 Jul 2024 00:00:00 +0700

This study aims to determine the relationship between muscle strength and cardiorespiratory endurance with the performance of PORPROV Central Java athletes at the Jepara Regency training center. This research uses a quantitative descriptive approach with the Secondary Data Analysis (ADS) method. The sample used was 50 athletes. Researchers used data collection techniques through secondary data obtained from KONI Jepara Regency. Based on the data analysis carried out, the results obtained were that for muscle strength there were 37 athletes who excelled with an average of 149.3751 > 68.51846. Meanwhile, there were 13 athletes who did not excel with an average of 177.8538 > 86.51366, the average value was greater than the standard deviation so the data had small variations and could be said to be good. It can be seen that the significant value is 0.00 < 0.05, which means that the data is significant. In cardiorespiratory endurance, there were 37 athletes who excelled with an average of 17,543 > 43,631. Meanwhile, there were 13 athletes who did not excel with an average of 16,519 > 28,895, the average value was greater than the standard deviation so the data had small variations and could be said to be good. It can be seen that the significant value is 0.00 < 0.05, which means that the data is significant.