https://e-journal.umc.ac.id/index.php/JRE/issue/feedJurnal Redox2020-09-30T15:00:42+07:00Mutiara Dwi Cahyanimutiara.dwi@umc.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Redox (JRE)</strong> contains research publications in the field of Chemistry Education and Chemistry. Jurnal Redox is published by Chemistry Education Department<a href="https://pps.unimed.ac.id/">,</a> Universitas Muhammadiyah Cirebon since 2009. Jurnal Redox is regularly published two in a year in <strong>June</strong> and <strong>December</strong>. Jurnal Redox have <strong>p-ISSN</strong> 2303-2251 and <strong>e-ISSN</strong> 2303-2251. <strong>The focus and scope</strong> of Jurnal Redox is an article covering literature studies and field studies of research results. The scientific articles to be published in the Jurnal Redox must be self-published and have not been published in any journal and proceeding.</p> <p><strong>These issues include</strong> : Source/Material/Learning Education for Chemistry ; Curricullum of Chemistry Education ; Chemical Laboratory Management ; Evaluation of Chemistry Education ; Educational Profession, specially teachers of Chemistry Subject ; Lesson Study in Chemistry Education ; Application Chemistry Concept</p>https://e-journal.umc.ac.id/index.php/JRE/article/view/1379PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN MEDIA ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH2020-09-30T15:00:42+07:00Nita AmalyaNitaamalya97@gmail.com<p>Berdasarkan hasil observasi di SMAN 1 Sumber Tahun 2019 tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan pemecahan masalah setelah menggunakan model pembelajaran <em>Teams Games Tournament</em> berbantuan media ular tangga pada materi hidrokarbon. Sampel penelitian yaitu 36 peserta didik kelas XI IPA 1 yang ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan 36 peserta didik kelas XI IPA 2 yang ditetapkan sebagai kelas kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah <em>pretest-posttest control group</em>. Penelitian ini menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran <em>Teams Games Tournament</em> berbantuan media ular tangga, sedangkan kelas kontrol adalah kelas tanpa bantuan media. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah <em>Purposive Sampling</em>. Instrumen yang digunakan adalah lembar tes, lembar observasi dan angket. Kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata tes keterampilan pemecahan masalah 79,14 dan kelas kontrol nilai rata rata tes keterampilan pemecahan masalah adalah 73,86. Hasil analisis data keterlaksanaan model pembelajaran <em>Teams games Tournament</em> pada kelas eksperimen lebih baik keterlaksanaannya dengan nilai persentase 83%, sedangkan pada kelas kontrol nilai persentase 70,8%. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model <em>Teams Games Tournament</em> berbantuan media ular tangga lebih meningkatkan keterampilan pemecahan masalah peserta didik.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> <em>Teams Games Tournament</em>, Media ular tangga, Keterampilan Pemecahan masalah, Hidrokarbon</p>2020-09-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Jurnal Redoxhttps://e-journal.umc.ac.id/index.php/JRE/article/view/1373ANALISIS LEVEL METAKOGNITIF PESERTA DIDIK DALAM PEMECAHAN MASALAH KIMIA PADA MATERI LAJU REAKSI2020-09-30T15:00:42+07:00Hana Ekadiaty Rahayuhanaekadiar@gmail.com<p>Metakognitif merupakan pengetahuan seseorang mengenai bagaimana cara mengatur aspek-aspek kognitif dalam proses pembelajaran. Metakognitif memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran kimia, terutama pada proses memecahkan masalah. Namun, masih banyak guru dan peserta didik yang tidak menyadari bahwa metakognitif sangat diperlukan untuk menciptakan proses pembelajaran yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui klasifikasi level metakognitif peserta didik dan mendeskripsikan bagaimana keterlibatan metakognitif dalam proses memecahkan masalah kimia. Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Kota Cirebon dengan subjek yang diteliti sebanyak 32 peserta didik dari kelas XI IPA 1. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Analisis dilakukan dengan melihat hasil jawaban peserta didik pada tes essay, kemudian didukung dengan hasil skor pada angket MCA-I dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis, maka diperoleh persentase level metakognitif peserta didik dimana sebanyak sebanyak 6,3% peserta didik berada pada level metakognitif <em>reflective use</em>, 65,6% peserta didik berada pada level metakognitif <em>strategic use</em>, dan sebanyak 28,1% peserta didik berada pada level metakognitif <em>aware use</em>. Peserta didik dengan hasil belajar yang baik atau peserta didik kelompok tinggi berada pada level metakognitif <em>reflective use</em>. Sementara itu, peserta didik dengan hasil belajar yang cukup baik atau peserta didik kelompok sedang berada pada level metakognitif <em>strategic use</em>. Sedangkan, peserta didik dengan hasil belajar yang kurang baik atau peserta didik kelompok rendah berada pada level metakognitif <em>aware use</em>.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Kata Kunci</strong> :Level metakognitif, pemecahan masalah, hasil belajar</p>2020-09-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Jurnal Redoxhttps://e-journal.umc.ac.id/index.php/JRE/article/view/1377EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ETNOSAINS BERBASIS SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA POKOK BAHASAN MATERI DAN PERUBAHANNYA2020-09-30T15:00:42+07:00Jihan Fazlina AnantaNitaamalya97@gmail.com<p>Penelitian ini di latar belakangi karena pendidik kurang tangkap terhadap perkembangan budaya dan kearifan lokal, teknologi dan seni yang berada di sekitarnya, model pembelajaran yang kurang tepat untuk melatih berpikir kreatif peserta didik. Penelitian ini mengenalkan kebudayaan batik Cirebon yang dikaitkan dengan mata pelajaran kimia padakonsep materi dan perubahannya. Tujuannya mengetahui efektivitas model etnosains berbasis <em>Scientific </em>dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik <em>Pretest-Posttest Control Group Design</em>. Subyek dalam penelitian ini adalah kelas X IPA 1 dan X IPA 2 SMA Negeri 1 Jamblang. Sampel dalam penelitian ini adalah 72 responden. Instrumen penelitian berupa tes soal uraian kemampuan berpikir kreatif, angket, dan lembar obeservasi. Model pembelajaran etnosains berbasis<em> Scientific </em>efektif dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik termasuk kedalam kategori tinggi sebesar 1,63.</p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Kata Kunci:</em></strong> budaya membatik, kemampuan tingkat tinggi, materi dan perubahannya, kurikulum 2013.</p>2020-09-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Jurnal Redoxhttps://e-journal.umc.ac.id/index.php/JRE/article/view/1370IMPLEMENTASI MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBASIS SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATERI MINYAK BUMI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK2020-09-30T15:00:42+07:00Mela Siti Padliyahmelaspadliyah11apr@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai apakah terdapat peningkatan, perbedaan, serta pengaruh kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis SETS pada materi minyak bumi di SMA Negeri 1 Sukahaji. Metode penelitian yang digunakan adalah <em>experimental design</em> dengan rancangan penelitian <em>pretest-postest control group design</em>. Teknik pengambilan sampel yaitu <em>purposive sampling</em> yang dibagi menjadi dua kelas eksperimen dan kelas kontrol XI MIPA, Instrumen yang digunakan berupa tes tertulis untuk mengukur kemampuan berpikir kritis, teknik analisis data yang digunakan yaitu uji <em>T-test, </em>uji N-<em>gain</em> serta uji <em>Regresi</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji T-<em>test </em>diperoleh nilai (3,85) ? (1,679) sehingga dapat diinterprestasikan ada perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol nilai t<em><sub>hitung</sub></em> dari kelas kontrol dan eksperimen tersebut > t tabel, besaran persentase pengaruh 66%. Sedangkan pada uji N<em>-gain</em> diperoleh nilai <em>N-gain</em> pada setiap aspek pada kelas eksperimen pada aspek Elementary clarification <em>N-gain</em> 0,66 kategori sedang, Basic support <em>N-gain</em> 0,871 kategori tinggi, Inference <em>N-gain</em> 0,827 kategori tinggi, Advanced clarification 0,70 kategori sedang, dan Strategies and tactics <em>N-gain</em> 0,30 kategori sedang. Pada penelitian ini dapat disimpulkan (1) terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada kedua tehnik yang digunakan, (2) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik antara model inkuiri terbimbing berbasis SETS dengan metode konvensional berbasis SETS, (3) terdapat pengaruh model inkuiri terbimbing berbasis SETS terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Model Inkuiri Terbimbing Berbasis SETS (<em>Science, Environment, Technology, And Society</em>), Kemampuan Berpikir Kritis, Minyak Bumi.</p>2020-09-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Jurnal Redoxhttps://e-journal.umc.ac.id/index.php/JRE/article/view/1375PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATERI LAJU REAKSI2020-09-30T15:00:42+07:00Erma Erviananoviananoor@gmail.com<p>Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih rendahnya penguasaan konsep peserta didik disebabkan karena selama ini masih banyak guru yang menggunakan model pembelajaran konvensional dan guru tidak mengkaitkan pembelajaran kimia dengan kehidupan sehari-hari. Dari kondisi tersebut maka diperlukan model pembelajaran <em>REACT</em> agar dapat memacu peserta didik untuk bisa menguasai konsep pembelajaran dengan baik dengan cara mengkaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran <em>REACT</em> terhadap penguasaan konsep peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian <em>quasi experiment </em>dengan pendekatan kuantitatif yang berdesain “<em>pretest-posttest non-equivalent control group”. </em>Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA di kabupaten Kuningan pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019. Sampel penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan menggunakan soal tes dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki penguasaan konsep yang lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol jika dilihat dari hasil <em>posttest</em>. Rata-rata nilai <em>posttest</em> kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil uji regresi linier sederhana memperoleh nilai signifikansi yang lebih kecil dari sig kritis. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran <em>REACT</em> berpengaruh terhadap penguasaan konsep peserta didik pada materi laju reaksi.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Model pembelajaran <em>REACT,</em> Penguasaan konsep, Laju reaksi.</p>2020-09-30T00:00:00+07:00Copyright (c)