SUDAH BEBASKAH PERBANKAN SYARIAH INDONESIA DARI MANAJEMEN LABA SETELAH IMPLEMENTASI KONVERGENSI IFRS?
DOI:
https://doi.org/10.32534/jpk.v5i2.837Abstract
ABSTRAK
Globalisasi menuntut perbankan syariah Indonesia menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah konvergen dengan IFRS. Implementasi konvergensi IFRS diharapkan akan meningkatkan kualitas informasi laporan keuangan yang ditandai dengan menurunnya manajemen laba. Data yang digunakan berupa laporan keuangan triwulan tahun 2009-2014 yang diterbitkan pada website Bank Indonesia. Nilai discretionary accrual dihitung menggunakan Modified Jones model. Populasi berupa Bank Umum Syariah yang terdaftar pada Bank Indonesia tahun 2009-2014. Pemilihan sampel didasarkan pada metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya perbedaan yang signifikan antara praktik manajemen laba sebelum dan sesudah implementasi konvergensi IFRS di Indonesia pada PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk dan PT. Bank Syariah Mandiri sedangkan pada PT. Bank BRISyariah dan PT. Bank Syariah Bukopin terlihat perbedaan yang signifikan. Rata-rata nilai discretionary accrual PT. Bank BRISyariah, PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Syariah Bukopin menurun pada periode sesudah implementasi konvergensi IFRS sedangkan rata-rata nilai discretionary accrual PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk meningkat.
Kata Kunci : Konvergensi IFRS, Manajemen Laba, Discretionary Accrual, Perbankan Syariah Indonesia
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Rinni Indriyani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.