FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN DI RS TK. IV DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2021
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN DI RS TK. IV DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2021
DOI:
https://doi.org/10.32534/jik%20umc.v10i2.2567Abstract
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN DI RS TK. IV DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2021
Winik Meriyanti1, Tuti Farida2, Hazairin Efendi3, Rizki Amalia4 1,2,3,4Faculty of Midwifery and Nursing, Universitas Kader Bangsa Palembang Corresponding Author: winikmeriyanti57@gmail.com
ABSTRAK
World Health Organization (WHO) menyatakan angka kejadian KPD di dunia pada tahun 2013 sebanyak 50-60%. KPD di Indonesia berkisar 4,4 – 7,6% dari seluruh kehamilan. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan umur, paritas, dan pekerjaan dengan kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) di Ruang Rawat Inap Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Tk. IV Dr. Noesmir Baturaja Tahun 2021. Desain penelitian menggunakan metode survey analitik dengan desain cross sectional dengan menggunakan uji statistik chi square, pengambilan sampel dengan random sampling (acak) sehingga sampel yang diambil berjumlah 180 dari 324 responden. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan umur dengan kejadian Ketuban Pecah Dini dengan p value
= 0.004 (< 0.05). Tidak ada hubungan paritas dengan kejadian Ketuban Pecah Dini dengan p value= 0.248 (> 0.05).Ada hubungan pekerjaan dengan kejadian Ketuban Pecah Dini dengan p value = 0.002 (<0.05). Saran bagi penelitian berikutnya agar menganalisis faktor lain yang mempengaruhi ketuban pecah dini (KPD).
Kata kunci:
kejadian ketuban pecah dini, umur, pekerjaan, paritas
Keywords:
Kejadian ketuban pecah dini, umur, pekerjaan, paritasReferences
: 112.
2. Safari, F. R. N. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini Di Rumah Sakit Umum H. Abdul Manan Simatupang Tahun 2016. Wahana Inovasi, 6(2), 149-156.
3. Wiknjosastro. 2015. Buku panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Edisi 1. Cet.
12. Jakarta : Bina Pustaka
4. Maulana. Eka. 2018. Perbedaan karakteristik dan faktor lainnya terhadap Ketuban Pecah Dini (KPD) di Puskesmas Ciambar Kabupaten Sukabumi tahun 2018. Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan, Stikes Mitra Ria Husada Jakarta Timur.
64
5. Wiradharma, W., Md, K. I., & Wyn,
D. A. I. (2016). Risiko asfiksia pada ketuban pecah dini di RSUP Sanglah. Sari Pediatri, 14(5), 316-9.
6. Rohmawati, N., & Wijayanti, Y. (2018). Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(1), 23- 32.
7. Maria, A., & Sari, U. S. C. (2016). Hubungan Usia Kehamilan dan Paritas Ibu Bersalin dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini. Jurnal Vokasi Kesehatan, 2(1), 10-16.
8. Lowing, J. G., Lengkong, R., & Mewengkang, M. (2015). Gambaran Ketuban Pecah Dini di RSUP Prof Dr. RD Kandou Manado. e-CliniC, 3(3).
9. Azizah, N. (2013). Hubungan antara ketuban pecah dini dan kejadian Asfiksia pada bayi baru lahir. Eduhealth, 3(2).
10. Rahayu, B., & Sari, A. N. (2017). Studi deskriptif penyebab kejadian ketuban pecah dini (KPD) pada ibu bersalin. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 5(2), 134-138.